Dasar - dasar Akustik

Bunyi terjadi oleh sebuah perantara yang disampikan oleh medium udara ke dalam gendang telinga. Ada 2 macam getaran, yaitu getaran yang tidak teratur yang disebut dengan gaduh (noise), dan getaran yang teratur disebut nada (tones), yang dapat dibedakan tinggi rendahnya. Telinga yang normal akan tanggap terhadap bunyi yang mempunyai frekuensi antara 20-20.000Hz.

Sebuah getaran dapat terjadi oleh karna adanya sifat elasts yang bergetar, seperti sebuah senar (dawai) yang direntangkan. Satu getaran terdiri dari satu gelombang dari sebuah tekanan tinggi dan rendah. Jumlah getaran dalam satu detik disebut frekuensi. Semakin besar frekuensinya, maka semakin tinggi nadanya. Sehingga semakin besar keluasannya, maka suara yang dihasilkan akan semakin keras.
Sebuah not/nada mempunyai beberapa sifat yaitu:


a. titinada (pitch) tinggi – rendah nada
b. Durasi (duration) panjang – pendeknya irama atau nada
c. intensitas (intensity) volume / tingkat kekerasan nada
d. warna nada (timbre) kualitas / warna suara

Ditinjau dari segi akustik maka instrumen-instrumen musik akustik dapat di kelompokan menjadi senar yang bergetar (vibrating strings), kolom udara yang bergetar (vibrating air columns) dan batangan, lempengan dan membran yang bergetar (vibrating bars, plates and membanes)


A. Senar yang bergetar



Instrumen dawai (chordophone) adalah instrumen yang sumber bunyinya adalah senar atau dawai. Berdasarkan cara memainkannya maka dawai ini di kelompokan menjadi

a. instrumen gesek (bowed instrumen) : biola, biola alto, cello dan kontra bass

b. instrumen petik (plucked instrumen) : gitar, lute, mandolin dan banjo

c. instrumen pukul (mruck string instrumen) : piano, clavichord dan cimbalon


B. Kolom udara yang bergetar


Instrumen tiup (aerophone) adalah instrumen yang sumber musiknya adalah udara. Apabila di tinjau dari bahan instrumen tersebut. Dapat di kelompokan menjadi

a. instrumen kayu
b. instrumen logam

instrumen tiup kayu masih di bagi lagi menurut sumber getarannya yaitu:

a. edge tone : flute dan piccolo
b.singel reed : clarinet dan saxophone
c. double reed : oboe, horn dan bassoon

sedangkan sumber getaran dari instrumen tiup logam adalah permainan bibir yang bergetar di dalam (cup mouthpiece).

3. Batangan, Lempengan dan Membran yang bergetar

Menurut cara memainkannya, maka instrumen-instrumen tersebut biasa disebut dengan instrumen perkusi (pukul). Instrumen perkusi ini dapat dikelempokkan menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Instrumen perkusi bernada : tumpani, xylophone, marimba, vibraphone,
celesta, bells dan chimes

b. Instrumen perkusi tak bernada : drums, cymbals, tambourine dan triangle, dsb.

Selain itu jika ditinjau dari sistem tuningnya, maka instrumen akustik tiup dikelompokan menjadi 2 yaitu , instrumen natural dan instrumen transposisi.
Instrumen natural adalah instrumen yang sisitem tuningnya sama dengan sistem tuning pada piano atau concert pitch. Contohnya antara lain : piccolo, flute dan oboe.
Sedangkan instrumen transposisi adalah instrumen yang sistem tuningnya tidak sama dengan piano. Seperti misalnya : Clarinet in Bes, Clarinet in A, Clarinet in Es,Trompet in Bes, Horn in Es, Trombone in Bes. Artinya, bahwa apabila clarinet in Bes memainkan nada C, maka yang akan terdengar adalah nada Bes. Trompet in Bes memainkan nada G, maka yang akan terdengar adalah nada F, demikian seterusnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright © Pentatonic Scale